ABRASI
Abrasi yang terjadi terus menerus akan menimbulkan kerusakan lingkungan. Kerusakan akibat abrasi itu menyebabkan terkikisnya daratan dan semakin luas lautan gerusan air.
Pengertian Abrasi
Abrasi adalah suatu proses perubahan bentuk pantai atau erosi pantai yang disebabkan oleh gelombang laut, arus laut dan pasang surut laut. Abrasi yang terjadi terus menerus akan menibulkan kerusakan lingkungan. Menurut berita dari koran “ Pikiran Rakyat” tanggal 31 Mei 2004 bahwa sedikitnya 40 kilometer kawasan pantai di Kabupaten Indramayu terus digerus abrasi. Kerusakan akibat gerusan air laut yang tersebar di tujuh wilayah kecamatan di Indramayu itu sangat memprihatinkan, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Pada gambar tersebut terlihat sebuah bangunan yang ditinggalkan karena terkena abrasi di Pantai Eretan Kabupaten Indramayu.
Proses Terjadinya Abrasi
Abrasi dapat terjadi karena:
- Faktor Alam, dan
- Faktor manusia.
Proses terjadinya abrasi karena faktor alam disebabkan oleh angin yang bertiup di atas lautan yang menimbulkan gelombang dan arus laut mempunyai kekuatan untuk mengikis daerah pantai. Gelombang yang tiba di pantai dapat menggetarkan tanah atau batuan yang lama kelamaan akan terlepas dari daratan.
Gambar di atas menunjukkan skema arah gelombang laut yang mengikis pantai.
Abrasi terjadi ketika angin yang bergerak di laut menimbulkan gelombang dan arus menuju pantai. Arus dan angin tersebut lama kelamaan menggerus pinggir pantai. Gelombang di sepanjang pantai menggetarkan tanah seperti gempa kecil. Kekuatan gelombang terbesar terjadi pada waktu terjadi badai sehingga dapat mempercepat terjadinya proses abrasi.
Contoh abrasi karena faktor alam, misalnya adalah Pura Tanah Lot di pulau Bali yang terus terkikis
Selain faktor alam, abrasi juga disebabkan oleh faktor manusia, misalnya penambangan pasir. Penambangan pasir sangat berperan banyak terhadap abrasi pantai, baik di daerah tempat penambangan pasir maupun di daerah sekitarnya karena terkurasnya pasir laut akan sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan arah arus laut yang menghantam pantai.
Gambar aktivitas penambangan pasir liar di Magelang, Jateng.
Dampak Abrasi
Dampak negatif yang diakibatkan oleh abrasi antara lain:
- Penyusutan lebar pantai sehingga menyempitnya lahan bagi penduduk yang tinggal di pinggir pantai
- Kerusakan hutan bakau di sepanjang pantai, karena terpaan ombak yang didorong angin kencang begitu besar.
- Kehilangan tempat berkumpulnya ikan ikan perairan pantai karena terkikisnya hutan bakau
Gambar di atas menunjukkan kerusakan pantai di Happisburgh, Norfolk, Inggeris.yang terjadi akibat abrasi.
Usaha Pencegahan Abrasi
Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya abrasi, diantaranya yaitu:
1. Penanaman kembali hutan bakau
Yaitu melalui rehabilitasi lingkungan pesisir yang hutan bakaunya sudah punah, baik akibat dari abrasi itu sendiri maupun dari pembukaan lahan tambak.
Gambar penanaman pohon bakau, di tepian Desa Lemo-lemo, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, yang dipelopori oleh Muhammad Tayib.
2. Pelarangan penggalian pasir pantai
Perlu peraturan baik tingkat pemerintah daerah maupun pusat yang mengatur pelarangan pasir pantai secara besar besaran yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan.Gambar beberapa warga dan Tim Gabungan Pemkot memasang papan yang melarang warga mengambil pasir laut dan mendirikan bangunan di pantai Pekalongan.
3. Pembuatan pemecah gelombang
Pemecah gelombang perlu dibuat di pesisir-pesisir karena dapat mengurangi kekuatan gelombang yang menerjang pantai.
Gambar Pemecah Gelombang
4. Pelestarian terumbu karang
Terumbu karang juga dapat berfungsi mengurangi kekuatan gelombang yang sampai ke pantai. Oleh karena itu perlu pelestarian terumbu karang dengan membuat peraturan untuk melindungi habitatnya.
Latihan
0 komentar:
Posting Komentar