Diposting oleh
Mulya Sasack
on
Senin, Juni 15, 2009
Pendahuluan
Pernahkan Anda bingung menghadapi buku tebal atau tumpukan buku yang harus dipahami dalam waktu cepat. Hal ini biasanya dialami ketika kita menghadapi ujian sekolah/kuliah, membuat karya ilmiah, menyiapkan bahan presentasi, atau mempelajari dokumen-dokumen penting. Padahal waktu Anda sangat terbatas.
Rasanya tak mungkin buku itu bisa dibaca seluruhnya. Sementara Anda dituntut harus paham isi buku itu. Kondisi ini tak jarang membuat kita panik bahkan mungkin stress.
Tahukan Anda bahwa kekuatan mata manusia sangat luar biasa dalam menangkap simbol-simbol verbal dan non verbal dalam tulisan. Bahkan berkat kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa, mata kita mampu mengalahkan kamera secanggih apapun. Oleh karena itu sesungguhnya mata kita mampu menangkap cepat tulisan yang berupa simbol-simbol.
Potensi inilah yang bias dikembangkan untuk memahami isi bacaan secara cepat atau sering disebut membaca cepat (speed reading). Permasalahannya adalah apa kiat dan melatih membaca cepat Dalam membaca cepat ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, antara lain:
Karena berbagai tuntutan tadi, mungkin Anda pernah mencoba berusaha untuk bisa membaca cepat. Berbagai cara sudah dilakukan tetapi belum berhasil. .Padahal setiap orang berpotensi untuk bisa membaca cepat. Coba Anda renungkan, barangkali ada beberapa kesalahan yang Anda lakukan ketika membaca cepat. Ada beberapa kesalahan yang umumnya dilakukan orang ketika membaca cepat, antara lain:
Sub Vokalisasi
Kesalahan sub vokalisasi ini dimaksudkan adalah ketika membaca mulut dan hati sama-sama ikut berujar. Biasanya kendala ini muncul ketika Anda terbiasa mengulangi bacaan, mengeluarkan suara atau membaca dalam hati. Menurut pakar membaca cepat, kebiasaan membaca seperti ini disebabkan oleh kesalahan metode yang kita gunakan ketika pada masa kecil belajar membaca.
Misalnya metode Phonic yang memperkenalkan abjad dari A s.d. Z yang dilanjutkan dengan mengulang kata-kata. Ada juga metode Lokk say, misalnya kata “Budi” langsung disebut Budi. Biasanya guru bisa mengontrol dan mengoreksi pengucapan siswa. Menurut para ahli bahwa hal ini merupakan salah satu kendala dalam membaca cepat (speed reading), sehingga perlu dihindari.
Finger Panting
Mungkin Anda pernah mengalami atau melihat ketika membaca menggunakan pointer/penunjuk. Di sisi lain ada mitos yang mengatakan bahwa ketika membaca tak boleh menggunakan penunjuk atau jari tangan. Mitos ini dipercayai juga oleh banyak pendidik dan para orang tua yang mengajari anaknya dalam membaca.
Kebiasaan membaca menggunakan penunjuk seperti ini merupakan kesalahan dalam membaca cepat yang disebut Finger panting.
Dalam perkembangannya para pakar membaca cepat justru membolehkan teknik membaca cepat menggunakan pointer/penunjuk. Alasannya adalah menggunakan penunjuk atau jari tangan dalam membaca justru dapat meningkatkan konsentarsi dan mempercepat proses membaca, karena dapat langsung mengarahkan mata pada bahan bacaaan. Jika Anda tak percaya, silahkan buktikan membaca menggunakan cara seperti ini.
Regretio
Secara sadar ketika membaca kadang-kadang mata kita tertuju pada kata-kata atau kalimat yang sudah di baca. Ada kalanya ketika membaca pikiran atau otak memikirkan bacaan yang lalu atau memikirkan hal lain di luar isi bacaan. Cara seperti ini dapat berakibat pada penglihatan mata kita tidak konsen pada bahan bacaan (kalimat) sehingga membaca menjadi lamban. Kebiasaan salah dalam membaca ini disebut hambatan regretio.
back skippin
Ketika membaca secara tidak sadar kadang-kadang kita mengulang-ulang bahan bacaan (kata atau kalimat) sebelum topik yang dibaca diselesaikan. Cara ini merupakan kesalahan membaca yang disebut back skippin. Cara seperti ini dapat mengakibatkan penglihatan mata kita terhadap bahan bacaan menjadi lamban, sehingga sulit melakukan speed reading.
Sebelum berlatih membaca cepat, kita harus paham beberapa model membaca cepat. Ada tiga model yang biasa digunakan dalam membaca cepat, yaitu:
1.
Model line by line
Model line by line atau sering disebut model garis per garis. Membaca model ini kata-kalimat dalam bahan bacaan dibaca secara berurutan dari baris pertama hingga baris terakhir secara beurutan. Model ini biasanya digunakan untuk bacaan yang bersifat padat, materi bacaan yang relative baru
(masih asing), atau banyak menggunakan kata-kata atau istilah asing.
2.
Model Spiral
Membaca cepat Model Spiral. Ketika membaca kita tidak membaca seluruh isi bacaan, tetapi dibaca secara gigzag seperti spiral. Penggabungan kata/kalimat dalam bacaan menggunakan rasio dan pemikiran kita, sehingga kita mengimpulkan sendiri dari kata-kata kunci yang dibaca.
3.
Model Melingkar
Model melingkar atau mencari kata kunci. Di sini pembaca tidak membaca semua kata/kalimat dalam bacaan tetapi dicari kata kunci (key word). Kata-kata kunci ini menjadi acuan untuk memahami isi bacaan dan dihubungkan melalui logika dan pemikiran si pembaca.
Model ini biasanya digunakan untuk membaca informasi yang sifatnya ringan. Milsanya membaca Koran, majalah, dll.
Untuk bisa membaca cepat memang perlu teknik tertentu. Secara umum ada dua teknik membaca yaitu:
1.
Teknik Scanning
Teknik membaca scanning adalah membaca suatu informasi dimana bacaan tersebut dibaca secara loncat-loncat dengan melibatkan asosiasi dan imajinasi, sehingga dalam memahami bacaan tersebut kita dapat menghubungkan kalimat yang satu dengan kata-kata sendiri. Jadi dalam teknik ini tidak seluruh kata/kalimat dibaca. Biasanya kata-kata kunci yang menjadi perhatian pembaca. Sebagai gambaran nyata, teknik ini bias diilustrasikan seperti kita sedang membaca Koran, mencari judul-judul atau topic berita yang dianggap menarik.
2.
Teknik Skimming
Teknik membaca Skimming adalah membaca secara garis besar (sekilas) untuk mendapatkan gambaran umum isi buku. Setelah itu kita melacak informasi yang ingin kita ketahui secara mendalam. Untuk memperlancar proses skimming maka lakukanlah terlebih dahulu membaca daftar isi, kata pengantar, pendahuluan, judul atau sub judul, serta kesimpulan. Dari bagian-bagian buku ini minimal kita bisa menafsirkan apa inti dari isi buku yang akan kita baca tersebut.
Teknik ini biasanya dilakukan ketika kita mencari sesuatu yang khusus dalam teks. Sebagai gambaran teknik ini bisa diilustrasikan seperti kita mencari arti kata dalam kamus, atau mencari nomor telpon dalam buku telpon.
Sebelum melatih membaca cepat, kita perlu paham beberapa langkah membaca cepat, yaitu:
1.
Langkah pertama adalah persiapan
Tahap persiapan ini dimulai dengan membaca judul. Judul ini kita coba menafsirkannya sesuai dengan asosiasi dan imajinasi serta pengalaman yang telah kita alami. Kita bisa menafsirkan isi bacaan dari judul yang dibaca. Hubungkan pengalaman/wawasan yang kita miliki sengan judul bahan bacaan yang akan dibaca.
Kemudian perhatikan gambar dan keterangan gambar dari materi yang akan dibaca. Biasanya gambar atau ilustrasi dalam buku mengilustrasikan isi bacaan. Oleh karena itu symbol visual ini dapat membandtu kita memahami isi bacaan.
Selanjutnya kita perlu memperhatikan huruf cetak tebal/huruf miring. Huruf yang dicetak berbeda ini melambangkan kata/kalimat penting dalam isi bacaan. Langkah selanjutnya adalah membaca alinea awal dan akhir. Alinea awal mengantarkan pembaca pada isi bacaan, sedangkan aliena akhir biasanya berupa pokok pikiran dari isi bacaan. Melalui aliena awal dan akhir ini dapat membantu kita menafsirkan keseluruhan isi bacaan. Kemudian kita perlu baca juga rangkuman bacaan.
2.
Langkah kedua adalah pelaksanaan
Jika kita telah melaksanakan tahap persiapan tadi, kita sudah bisa membayangkan gambaran umum isi bacaan dalam buku yang akan kita baca. Selanjutnya kita dapat memulai membaca cepat dengan menggunakan dua teknik tadi yaitu scaning dan skimming. Di sini kita bisa mencari kata-kata kunci yang ada dalam kalimat, selanjutnya dihubungkan melalui asosiasi dan imajinasi kita sehinga bisa dengan cepat mengambil inti sari isi bacaan tampa harus membaca seluruh isi buku.
Untuk menguasai keterampilan membaca cepat, kita perlu latihan. Latihan ini meliputi latihan otot mata, pheriperial mata, dan latihan pernapasan.
a.
Melatih Otot Mata
Melatih otot mata dapat dilakukan dengan cara gerakan bola mata dalam keadaan terpejam ke atas ke bawah, lalu samping kiri dan kanan. Latihan ini harus dilakukan secara continue minimal selama 14 hari, masing-masing selama lima menit tanpa harus putus. Apabila satu hari saja tidak latihan, maka otot mata akan kembali ke keadaan sebelum latihan. Animasi Melatih Otot Mata
b.
Melatih Pheriperal Mata
Melatih pheriperal mata dapat dilakukan dengan cara pandangan mata mengikuti gerakan telunjuk di depan mata. Tujuannya agar mata kita dapat menjangkau seluruh bacaan tanpa menggeleng-gelengkan kepala, karena menggelengkan kepala itu menghambat membaca cepat.
c.
Melatih Pernapasan
Melatih prnapasan dapat dilakukan dengan cara tarik napas panjang keluarkan secara perlahan. Kemudian latihan konsentrasi yang berhubungan dengan sikap duduk, tegak, libatkan asosiasi dan imajinasi. Di sini usahakan seolah-olah sedang berkomunikasi dengan sang penulis.
Tentunya Anda sudah paham dengan penjelasan tadi. Hakekat membaca cepat adalah memahami isi bacaan secara cepat. Ternyata memahami sebuah buku, tidak harus membaca seluruh isi buku. Melalui teknik membaca cepat yang dijelaskan di atas kita bisa memahami sebuah buku dengan relatif cepat tanpa harus membaca seluruh isi buku. Untuk bisa membaca cepat ini kadang-kadang dihadapkan kepada beberapa hambatan. Kunci utama mengatasi hambatan-hambatan ini adalah ada keinginan untuk merubah kebiasaan membaca yang merugikan tadi.
Selanjutnya kita perlu memahami model membaca cepat, seperti model line by line, model spiral, dan model melingkar. Yang lebih penting lagi kita perlu paham teknik membaca cepat, baik skimming maupun scanning, serta langkah-langkah dalam membaca cepat.
Pemahaman tentang teori membaca cepat ini belumlah cukup karena membaca cepat merupakan aspek keterampilan. Oleh karena itu kita harus berlatih menerapkan model dan teknik membaca cepat tersebut. Melatih membaca perlu dilakukan secara rutin dan kontinue. Dengan cara ini Anda akan terbiasa membaca cepat. Selanjutnya Anda akan senang membaca walaupun dihadapkan kepada tumpukan buku banyak dan tebal. Selamat berlatih!
0 komentar:
Posting Komentar